60 seconds After Confession

Bahasa, Ficlet, Fluff, PG, Romance

Judith & Tristan

Ficlet | Romance, Fluff | PG

“I’m okay, if you’re okay with wasting time

‒60 seconds After Confession‒

 

Judith tampak khusyuk mengiris potongan daging steak di hadapannya. Belum pernah ia terlihat khusyuk selain beribadah, menggeluti kamera, dan shopping bag di lengan kanan kirinya. Hal ini adalah salah satu permainan gadis itu dengan pria di depannya.

“Sini kan piringmu sayang” Tristan berusaha menukar piring gadis itu dengan miliknya yang sudah berisi irisan daging. See? Semudah itu membuat seorang Tristan Wardhana untuk tidak mengabaikannya.

Why’d You Only Call Me When You’re High?

Bahasa, Comedy, Ficlet, PG, Romance

C-rv8bXVoAA5Jrt

Lukas & Adel

Ficlet | Romance, Comedy | PG

“Won’t you take me home to the place where I belong?”

‒ Why’d You Only Call Me When You’re High?‒

            “Kau mabuk?” Lukas mengedarkan pandangan ke sloki kosong dan dua botol whiskey yang mana satunya telah habis dan lainnya tersisa separuh lebih berada di samping lengan Adel yang ia gunakan untuk menyangga kepalanya.

            Adel membuka matanya, setengah tertidur. “Oh, kau pikir kau tidak?” tanya gadis itu dan memutar bola matanya malas.

Deleted Photos

Angst, Bahasa, Drabble, PG, Romance, Sad

Suga & Sher

Drabble | Romance, Sad, Angst | PG

“Touch of fear, sear and tear”

‒ Deleted Photos‒

Sher tidak bisa tidak merasa sangat lega, merasa aman, dan senang karena lengan Suga ditempatkan di bahunya. Suga tersenyum. Pun menatap Sher dalam diam. Matanya mengunci pandangan gadis itu. Sher tidak bisa menebak apa langkah yang akan dilakukan Suga selanjutnya. Ilmu psikologi yang ia pelajari seakan menguap begitu saja bersama hembusan angin musim panas.

Sweet Scar

Bahasa, Ficlet, PG, Romance, Sad, Song Fic

images

Hanna & Jonathan

Ficlet | Romance, Sad, Song Fic| PG

“When this feel won’t go,  I want you to never knows”

‒ Sweet Scar‒

Jika teori Six Degrees of Separation yang pertama kali dicetuskan oleh penulis cerpen asal Hungaria bernama Frigyes Karinthy di tahun 1929 mengisahkan tentang seseorang yang baru saja kita kenal ternyata memiliki hubungan dengan orang yang kita kenal, dan orang yang kita kenal ternyata adalah kenalan orang yang dia kenal dan begitulah sampai timbul fenomena dunia kecil atau small world phenomenon. Jadi, setidaknya kita terhubung dan dipisahkan oleh 6 pihak saja.

Tapi kali ini akan kuceritakan teori Six Degrees of Separation versiku.

Break Up Every Night

Bahasa, Comedy, Ficlet, Fluff, Horror, PG, Romance

original.jpg

Brian & Karin

Ficlet | Romance, Fluff, a lil bit comedy but creepy haha | PG

am I in love with you? or am I in love with the feeling?

‒ Break Up Every Night‒

Pinggiran jalan yang lengang itu cukup instagramable untuk sekedar diduduki Brian. Memang bukan jalan yang akan dilewati oleh manusia normal, karena rumor bodoh hantu penunggu tanpa kepala yang sebenarnya hanya akal-akalan Brian untuk  menguasai trotoar instagramable itu.

Jealous Jae

Bahasa, Ficlet, Fluff, PG, Romance

wp-image-1615088345

Nat & Jae

Ficlet | Romance, Fluff | PG

Doing jealous with marvelous”

Jealous Jae

“Jeee…” Nat merajuk dengan metode andalannya, memanggil Jae dengan panggilan sayang. Jae, yang dipanggil tidak melakukan gerakan responsif malah seperti manekin‒berdiri kaku dengan gitar elektrik‒ membuat Nat memutar bola mata malas. Terlihat menyebalkan dan bodoh, tapi untungnya Nat masih sayang.

Night Changes

Bahasa, Drabble, Fluff, PG, Romance

220715409f97ed9

Judith & Tristan

Drabble | Romance, Fluff | PG

Pic ©tumblr

“Does it ever drive you crazy?”

‒Night Changes‒

Kap belakang sedan hitam itu terlihat nyaman untuk diduduki Judith dan Tristan. Judith, gadis itu memandang langit yang tampak hitam tanpa bintang, pun tangannya mulai meraih coke dan berusaha membukanya. Sampai kemudian terdengar desisan gelembung karbonat dari tangan pria yang duduk di sebelahnya. Gadis itu terlalu lelah dan langsung menengguk soda yang diberikan Tristan. Hening selama beberapa menit, hingga Tristan menghela nafas dan membuka suara.